Pemanasan global menyebabkan gelombang panas lebih sering terjadi. Suhu telah memecahkan rekor dan sudah terjadi lima kali lebih sering daripada tanpa pemanasan global yang disebabkan manusia. Ini berarti bahwa ada peluang 80%, bahwa catatan panas bulanan saat ini adalah akibat pemanasan global yang disebabkan manusia.

Gambar 1: Kemungkinan catatan panas dibandingkan dengan yang diharapkan di dunia tanpa pemanasan global.

Seperti apakah gelombang panas di masa depan? Jika kita meneruskan ketergantungan pada bahan bakar fosil, gelombang panas yang ekstrim akan menjadi norma di sebagian besar dunia pada akhir abad ke-21. Namun, jika kita mengambil langkah-langkah utama untuk mengurangi emisi gas rumah kaca manusia, jumlah gelombang panas yang ekstrim akan stabil setelah 2040. Dengan kata lain, kita akan melihat lebih banyak gelombang panas, tetapi seberapa banyaknya lagi tergantung pada kita.

Namun, risiko peningkatan gelombang panas yang diabaikan oleh beberapa orang yang berpendapat bahwa gelombang panas telah terjadi di masa lalu, maka gelombang panas saat ini pastilah alami. Garis argumen ini secara logis cacat, menggunakan sebuah kekeliruan logis yang disebut non sequitor (Latin untuk 'tidak mengikuti'). Ini adalah kesalahan di mana pernyataan awal Anda tidak mengarah pada kesimpulan Anda. Sebagai contoh, ini adalah seperti berargumen bahwa orang-orang telah meninggal karena kanker jauh sebelum rokok diciptakan, maka merokok tidak dapat menyebabkan kanker.

Semakin lama kita terus bergantung pada bahan bakar fosil dan semakin tinggi emisi gas rumah kaca, panas yang lebih ekstrim akan mengunci kita. Jika kita berhasil mengambil tindakan serius untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, kita bisa membatasi pemanasan global ke tingkat di mana peristiwa panas yang ekstrim akan menjadi lebih biasa, tetapi kita dapat mengatur untuk beradaptasi dengannya.